Dulu…
cinta datang...
belum ku kenali sayang.
kau ku miliki tanpa kukenali ujian.
kau menetap selayaknya,
aku terimamu sebagai anugerah Allah,
Yang maha penyayang
aku redha ketentuan Allah,
kaulah yang ku sayang
dari dahulu hingga sekarang..
Kini…
cinta datang...
secara kebetulan,
kau ku kenali dan timbul sayang,
kau menetap dalam hati seadanya,
aku terima sebagai anugerah terindah
Yang maha pengasih,
aku redha dan pasrah,
kaulah yang ku sayang,
dari dahulu hingga sekarang.
Esuk..
andai cintamu ada...
aku riang dan bahagia
tanpa aku memaksamu menetap lama,
kau sudi aku lebih2 lagi suka,
aku terima ia atas ketentuan Allah,
syukurku Alhamdulillah,
aku pasrah segala ujianNya
agar aku lebih betakwa..
menuju redha Allah.
~kasihsyg
040925112009
..................
nota kasih:
mengapa aku selalu menangis...mengapa aku selalu bersedih. kesedihan dan airmata telah menjadi setia, sebati dalam jiwa. Boleh jadi, baik jua aku menangis kerana pabila aku menangis terasa diri ini tak punya apa2, tak berkuasa, tak mampu mengadakan segala hajatnya. Semua kekuasaan, kekuatan, penyembuhan hanya milik Allah Tuhan seru sekalian alam. Kita perlu kembali kepada Allah menadah tangan, merintih kasih sayangNya, merayu bersungguh-sungguh agar ketenangan dikembalikan semula, agar kasih yang hilang ditemukan, agar timbul perasaan kasih sayang yang telah tenggelam. Lagi pulak aku perlu banyak bersyukur redha dengan apa yang ada pasrah pada segalanya. Semoga Allah mengampunkan kita dan menetapkan keimanan dan mengembalikan ketenangan untuk menetap di hati kita selamanya. amin.
Kau berikanku segala-galanya
dan Kau mengujiku dengan cinta dunia
yang sungguh indah dan
Kau hiaskannya dengan intan permata
dengan jua wanita
dan kedudukan yang memalingkanku
daripada-Mu
Dalam menikmati kurniaan-Mu
tak terucap lafaz terima kasihku
namun untuk jadi yang terbaik
juga masih belum kumampu
Dalam sujud cintaku
fanaku diulit rindu
getirnya cemas di kalbu
takut hidup tanpa redha-Mu
Hanya kerna-Mu Tuhanku
aku hidup dan ku akan
kembali pada-Mu
hanya pada-Mu dalam
sujud cintaku.
No comments:
Post a Comment