syukur apa yang ada..redha apa yang tiada ..doa sejahtera sentiasa..
Sebuah hadits Rasulullah saw
“Yang dinamakan kekayaan bukanlah banyaknya harta-benda tetapi kekayaan yang sebenarnya ialah kekayaan jiwa (hati).” (HR. Abu Ya’la)
“Harta kekayaan adalah sebaik-baik penolong bagi pemeliharaan ketakwaan kepada Allah.” (HR. Ad-Dailami)
Kekayaan hati (kekayaan batin) adalah jalan menuju kekayaan zahir. Tentu saja jika kita memilih untuk mendapatkan kekayaan zahir, seorang yang kaya hati, mereka akan rajin beribadah. Do’a orang yang rajin ibadah akan dikabulkan, jadi jika orang-orang shalih minta harta, Allah akan mengabulkannya...
Orang yang kaya batin akan rajin bersedekah.
Sementara banyak hadits yang mengatakan bahwa jika kita bersedekah maka akan diganti puluhan kali ganda. Inilah mengapa, jika seseorang yang sedang kesulitan material bertanya kepada ustadz Yusuf Masyur, justru malah disuruh bersedekah.
Orang yang kaya hati akan banyak menolong orang.
Sementara orang yang suka menolong sesama saudara akan ditolong oleh Allah.
Orang kaya hati akan banyak bersyukur.
Dalam surah Ibrahim: 7 mengatakan bahwa Allah akan menambah nikmat orang yang bersyukur. Juga, taqwa dan tawakal akan menjadi dia menjadi orang yang rezekinya dicukupkan oleh Allah.
Saya juga banyak melihat, orang-orang soleh seolah begitu mudah mendapatkan rezeki. Pernah ada seseorang yang datang kepada seorang ustaz untuk meminjam wang. Ternyata Si ustaz tidak punya wang. Apa yang dikatakan ustaz?
“Sekarang saya tidak punya wang. Cuba esuk kesini lagi.”
Ternyata, semalaman Si ustaz berdo’a dan solat malam, demi ingin menolong tetangganya itu. Tetangganya pun datang pagi esuknya. Sang ustaz langsung memberikan sebuah sampul surat yang masih tertutup. Katanya, “Tadi subuh ada orang yang mengantarkan sampul surat ini. Saya tidak tahu berapa isinya. Bawa saja.”
Saya yakin, jika orang yang kaya hati mau memiliki kekayaan material, bukan suatu hal sulit. Jika Allah sudah menolong, apa yang sulit?
Mari kita berdo’a, semoga kita menjadi orang yang memiliki kekayaan hati atau kekayaan batin. Selanjutnya, terserah Anda.
~salam kasih sayang.
............................................
nota kasih:
orang yang kaya hati tidak akan memandang dunia dan isinya...
orang kaya hati tidak akan memburu dunia dan isinya..
orang yang kaya hati hanya mengharapkan rahmat dan kasih sayang Allah yang maha pengasih..
semoga kita jua miliki kekayaan hati...agar kekayaan zahir dipeliharai...amin.
“Yang dinamakan kekayaan bukanlah banyaknya harta-benda tetapi kekayaan yang sebenarnya ialah kekayaan jiwa (hati).” (HR. Abu Ya’la)
“Harta kekayaan adalah sebaik-baik penolong bagi pemeliharaan ketakwaan kepada Allah.” (HR. Ad-Dailami)
Kekayaan hati (kekayaan batin) adalah jalan menuju kekayaan zahir. Tentu saja jika kita memilih untuk mendapatkan kekayaan zahir, seorang yang kaya hati, mereka akan rajin beribadah. Do’a orang yang rajin ibadah akan dikabulkan, jadi jika orang-orang shalih minta harta, Allah akan mengabulkannya...
Orang yang kaya batin akan rajin bersedekah.
Sementara banyak hadits yang mengatakan bahwa jika kita bersedekah maka akan diganti puluhan kali ganda. Inilah mengapa, jika seseorang yang sedang kesulitan material bertanya kepada ustadz Yusuf Masyur, justru malah disuruh bersedekah.
Orang yang kaya hati akan banyak menolong orang.
Sementara orang yang suka menolong sesama saudara akan ditolong oleh Allah.
Orang kaya hati akan banyak bersyukur.
Dalam surah Ibrahim: 7 mengatakan bahwa Allah akan menambah nikmat orang yang bersyukur. Juga, taqwa dan tawakal akan menjadi dia menjadi orang yang rezekinya dicukupkan oleh Allah.
Saya juga banyak melihat, orang-orang soleh seolah begitu mudah mendapatkan rezeki. Pernah ada seseorang yang datang kepada seorang ustaz untuk meminjam wang. Ternyata Si ustaz tidak punya wang. Apa yang dikatakan ustaz?
“Sekarang saya tidak punya wang. Cuba esuk kesini lagi.”
Ternyata, semalaman Si ustaz berdo’a dan solat malam, demi ingin menolong tetangganya itu. Tetangganya pun datang pagi esuknya. Sang ustaz langsung memberikan sebuah sampul surat yang masih tertutup. Katanya, “Tadi subuh ada orang yang mengantarkan sampul surat ini. Saya tidak tahu berapa isinya. Bawa saja.”
Saya yakin, jika orang yang kaya hati mau memiliki kekayaan material, bukan suatu hal sulit. Jika Allah sudah menolong, apa yang sulit?
Mari kita berdo’a, semoga kita menjadi orang yang memiliki kekayaan hati atau kekayaan batin. Selanjutnya, terserah Anda.
~salam kasih sayang.
............................................
nota kasih:
orang yang kaya hati tidak akan memandang dunia dan isinya...
orang kaya hati tidak akan memburu dunia dan isinya..
orang yang kaya hati hanya mengharapkan rahmat dan kasih sayang Allah yang maha pengasih..
semoga kita jua miliki kekayaan hati...agar kekayaan zahir dipeliharai...amin.
No comments:
Post a Comment